Perintah ini sering dikenal dengan fungsi pembacaan tabel. Untuk menggunakan perintah ini harus ada 2 tabel atau lebih. Salah satu tabel berfungsi sebagai tabel pembaca dan tabel lainnya sebagai tabel yang dibaca (tabel sumber/data source).
Antara tabel pembaca dan tabel sumber harus memiliki data yang sama sebagai kunci pembacaan.
1. Fungsi HLOOKUP
Fungsi Hlookup merupakan fungsi bantuan references juga. bedanya Fungsi
Hlookup dipakai untuk menghasilkan nilai pada tabel secara horizontal.
Penulisan :
=HLOOKUP(nama_kolom;tabel;baris_pencarian;range_lookup)
=HLOOKUP(nama_kolom;tabel;baris_pencarian;range_lookup)
Misal :
solusi :
Pada C6 ketikkan formula =HLOOKUP(B6;$B$1:$F$3;2;0).
Pada C6 ketikkan formula =HLOOKUP(B6;$B$1:$F$3;2;0).
Fungsi vlookup merupakan fungsi bantuan references. Fungsi Vlookup dipakai
untuk menghasilkan nilai pada tabel secara vertikal.
Penulisan :
=VLOOKUP(nama_baris;tabel;kolom_pencarian;range_lookup)
=VLOOKUP(nama_baris;tabel;kolom_pencarian;range_lookup)
Misal :
solusi :
Pada A8 masukkan nilai NIM terlebih dahulu yang terdapat pada tabel NIM-Nama. kemudian pada B8 ketikkan formula =VLOOKUP(A8;$A$2:$B$5;2;0).
Pada A8 masukkan nilai NIM terlebih dahulu yang terdapat pada tabel NIM-Nama. kemudian pada B8 ketikkan formula =VLOOKUP(A8;$A$2:$B$5;2;0).